Bunjamin J. Mailool diangkat sebagai Presiden Komisaris Perseroan atas keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2017. Penunjukannya tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 73, tanggal 28 Mei 2018, yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang.
Beliau memulai karir profesionalnya di Citibank NA Jakarta pada tahun 1989, dengan posisi terakhir sebagai Vice President pada tahun 1997. Pada bulan Maret 1997, beliau bergabung dengan anak perusahaan Lippo Group di PT Bukit Sentul Tbk sebagai CEO hingga 2001. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur untuk PT Matahari Putra Prima Tbk pada tahun 2002 sampai tahun 2018 dan PT Matahari Department Store Tbk sejak tahun 2009. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari 2014 hingga 2015, yang mana beliau menerima penunjukannya sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dari 2015 hingga saat ini, dan juga menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Beliau adalah warga negara Indonesia, telah genap berusia 58 tahun per 31 Desember 2021. Beliau meraih gelar MBA dari Oklahoma University dan gelar BSc dari California State University of Fresno, Amerika Serikat.
Alexander S. Rusli diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan atas keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2020. Penunjukannya tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 38, tanggal 19 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang.
Setelah bekerja sebagai dosen tetap di Australia, beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1997 dan memulai perjalanan karir di Indonesia di PricewaterhouseCoopers sebagai Manajemen Konsultan yang berfokus pada proyek Implementasi TI besar.
Sebagai eksekutif yang aktif dengan pengalaman serta latar belakang yang kuat di bidang teknologi, posisi atau jabatan-jabatan penting di perusahaan swasta yang pernah diduduki selama perjalanan karir beliau antara lain: CEO di PT Indosat Tbk, sebuah perusahaan operator telekomunikasi terbesar ke-2 di Indonesia, sejak tahun 2012-2017; Komisaris Independen di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (Protelindo) (2018-2019); Komisaris Independen di PT Medikaloka Hermina Tbk (Hermina Hospital Group) (2018-sekarang); Komisaris Independen di PT Unilever Indonesia Tbk (2018-sekarang); Komisaris di PT Solusi Sinergi Digital Tbk (2019-sekarang); Ketua di iFlix Indonesia (2018-Mei 2020); Komisaris Independen di PT Link Net Tbk (2020-sekarang).
Beliau juga menduduki beberapa posisi di pemerintahan, yaitu sebagai Staf Ahli di Kementerian Komunikasi dan Informatika (2001 – 2007); Staf Ahli di Kementerian BUMN (2007 – 2009); Staf Ahli Menteri Keuangan RI untuk Sistem Perpajakan Nasional (2019 – sekarang); Penasihat untuk Crescent Point untuk Indonesia (2019 – sekarang). Sejak tahun 2007-2009, beliau menjabat beberapa posisi di beberapa Badan Usaha Milik Negara antara lain sebagai Komisaris di PT Krakatau Steel Tbk; Komisaris Utama di PT Geodipa Energi; Komisaris di PT Kertas Kraft Aceh.
Di samping itu, beliau juga merupakan pendiri PT Digi Asia Bios, sebuah perusahaan Fintech terkonsolidasi holding yang menawarkan layanan keuangan pembayaran, kredit dan remittance digital di Indonesia. Beliau juga memiliki Joint Venture bersama Tempo Digital Media yang berfokus pada animasi untuk Indonesian IP characters.
Beliau aktif menumbuhkan dan menginkubasi perusahaan digital dengan berinvestasi di startup tahap awal dan mengambil peran di dalamnya baik sebagai anggota dewan aktif atau sebagai penasihat aktif. Selain aktif berinvestasi, beliau juga secara aktif membimbing banyak startup yang menjajaki model bisnis baru seperti IRMA, GrosirOne, Surge, Doogether, dll.
Beliau adalah warga negara Indonesia, berusia 50 tahun per 31 Desember 2021. Beliau meraih beberapa gelar antara lain Bachelor of Business, Information System pada tahun 1992, Bachelor of Commerce (Hons), Information System pada tahun 1993 dan Doctor of Philosophy (Ph.D), Information System pada tahun 2000, ketiga gelar tersebut diperoleh dari Curtin University of Technology, Perth, Australia.
Dr. Hadi Cahyadi, S.E., MBA, MCL diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2017. Penunjukan ini dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 73, tertanggal 28 Mei 2018, yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., yang berdomisili di Tangerang.
Beliau adalah pendiri dan Managing Partner dari Helios Capital, salah satu perusahaan penasihat keuangan yang paling aktif dan terkemuka di Indonesia yang berfokus pada M&A Advisory, Capital Raising dan Debt Restructuring. Pengalaman beliau yang luas termasuk menangani beragam aksi korporasi seperti akuisisi dan divestasi perusahaan perkebunan, produk konsumen, F&B, komoditas hasil pertanian, properti, pariwisata, dan infrastruktur. Beliau memiliki pengalaman profesional di berbagai kantor akuntan publik internasional, sebagai auditor maupun sebagai penasihat keuangan, yaitu Arthur Andersen Jakarta, KPMG Jakarta dan Melbourne, Ernst & Young Jakarta, Deloitte Jakarta, dan PB Taxand Jakarta. Beliau sempat menjalani pelatihan di bidang Corporate Recovery saat bergabung dengan KPMG Melbourne. Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit di beberapa perusahaan yaitu PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Sekar Bumi Tbk. Sementara itu, di PT Indonesian Paradise Property Tbk, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris (Independen) merangkap Ketua Komite Audit.
Beliau merupakan warga negara Indonesia, berusia 55 tahun per 31 Desember 2021. Beliau memperoleh gelar Doktor di bidang Research Management dari Universitas Pelita Harapan, Indonesia, gelar Master di bidang Administrasi Bisnis (MBA) dari University of Houston – Clear Lake, Amerika Serikat dan gelar Master di bidang Hukum Perusahaan (MCL) dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia. Beliau meraih gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Indonesia.