Kembali ke Berita
MPC Laporkan Rp 201 Miliar Laba Bersih di Tahun 2021 didorong Kinerja Operasional yang Kuat dan Pemulihan Ekonomi Paska Pandemi
01 April 2022

SIARAN PERS

UNTUK DIRILIS SEGERA

1 April 2022

MPC LAPORKAN RP 201 MILIAR LABA BERSIH DI TAHUN 2021 DIDORONG KINERJA OPERASIONAL YANG KUAT DAN PEMULIHAN EKONOMI PASKA PANDEMI

  • Pencapaian tahun 2021 menandai kembalinya MPC ke kinerja keuangan positif setelah merugi Rp793 miliar di tahun 2020
  • Bisnis teknologi dan digital sebagai penyumbang keuntungan signifikan
  • Sektor ritel kembali membukukan kinerja positif setelah terdampak pandemi di tahun sebelumnya
  • Akselerasi evolusi ke arah digital banking
  • Penambahan modal berjalan sesuai rencana, target selesai April 2022

Jakarta, 1 April 2022. MPC (PT Multipolar Tbk,Perseroan”, kode saham MLPL) hari ini menyampaikan laporan keuangan tahun 2021 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp201 miliar. Hal ini menandai kembalinya MPC ke kinerja keuangan positif setelah mencatatkan kerugian sebesar Rp 793 miliar di tahun 2020, saat bisnis ritel MPC terkena dampak penutupan sementara dan pembatasan jadwal operasional gerai-gerainya dalam mendukung upaya pemerintah membatasi penyebaran virus Covid-19.

Bisnis teknologi dan digital MPC, di antaranya Multipolar Technology ("MLPT", kode saham MLPT) dengan layanan IT system integration dan managed services serta Venturra dengan investasi multisektoral regional dalam bisnis tahap awal, menyumbang keuntungan yang signifikan. MLPT melaporkan pendapatan hampir Rp 3 triliun, naik 11,6% dari tahun 2020, dan laba bersih Rp 259 miliar, melonjak 50,2% dari laba bersih tahun 2020. MLPT bersama dengan anak-anak perusahaannya, dengan titik-titik layanan pelanggan yang tersebar di banyak pelosok Indonesia, terus mengembangkan bisnisnya dalam bidang cloud computing, big data, artificial intelligence dan layanan berbasis teknologi lainnya.

Bisnis ritel MPC juga mulai menunjukkan perbaikan kinerja, dipimpin oleh Matahari Department Store (“MDS”, kode saham LPPF) yang melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 10,3 triliun, naik signifikan 19,6% dari 2020 dan laba bersih sebesar Rp 913 miliar, berbalik drastis dari kerugian bersih sebesar Rp 873 miliar di tahun 2020. MDS juga telah melunasi seluruh pinjamannya per akhir tahun 2021, setelah mencatatkan saldo pinjaman sebesar Rp 1 triliun per akhir 2020. Matahari Putra Prima (“MPPA”, kode saham MPPA) telah sukses menyelesaikan rights issue di bulan Desember 2021 dan berhasil memperoleh dana sebesar Rp720 miliar, yang digunakan untuk memperkuat neraca keuangannya secara substansial serta menyediakan modal yang cukup untuk rencana pertumbuhan bisnisnya. MPPA dan MDS terus melanjutkan ekspansi jaringan omnichannel-nya melalui platform digital yang dimiliki sendiri serta ratusan toko virtual di berbagai marketplace seperti GoMart, Tokopedia, Grabmart, Shopee, Blibli, dan lainnya.

Di bidang fintech, Bank Nobu (“Nobu, kode saham NOBU), tengah berakselerasi dalam evolusinya ke arah digital banking, setelah sukses meluncurkan aplikasi NobuNEO di tahun 2021 serta terus menambah fitur-fitur dan meningkatkan kapabilitas perbankannya dalam menyediakan layanan digital lengkap kepada para nasabahnya.

Penambahan modal MPC berjalan sesuai rencana, dengan target selesai di bulan April 2022. Hasil penambahan modal ini akan digunakan untuk membiayai strategi pertumbuhan Perseroan melalui investasi dan akuisisi, serta memperkuat neraca keuangan Perseroan.

Adrian Suherman, CEO dan Presiden Direktur MPC mengatakan: “MPC, dengan tim manajemen yang kompeten, dukungan yang solid dari para pemegang saham, hubungan yang kuat dengan para partner usahanya, serta pengalaman yang kaya di pasar Indonesia, berada dalam posisi yang unik dalam menangkap peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Disemangati oleh pencapaian tahun 2021, kami bertekad untuk terus mengeksekusi strategi-strategi bisnis Perseroan dan meningkatkan nilai para pemegang saham kami.”

Tentang MPC

MPC merupakan perusahaan publik investasi Lippo dengan NAV lebih dari $2 miliar, termasuk investasi dalam portofolio terdiversifikasi dari bisnis-bisnis yang telah matang, memberikan keuntungan dan memimpin pasar, serta perusahaan-perusahaan teknologi tahap awal dan tahap lanjut di Asia Tenggara. Sejak 2015, MPC telah berinvestasi di lebih dari 40 perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan terdepan di industrinya. Portofolio MPC juga mencakup sejumlah entitas yang terdaftar di BEI, termasuk PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”; kode saham MPPA), operator “Hypermart” yang merupakan salah satu jaringan supermarket terkemuka di Indonesia, PT Matahari Department Store Tbk (“MDS”; kode saham LPPF), yang memiliki jaringan department store terbesar di Indonesia, PT Multipolar Technology Tbk (“MLPT”; kode saham MLPT), PT First Media Tbk (“FM”; kode saham KBLV), dan PT Bank National Nobu Tbk (“NOBU'; kode saham NOBU).

INFORMASI LEBIH LANJUT:

Agus Arismunandar

Chief of Business Development & Investor Relations – MPC

agus.arismunandar@mpc.id