Sistem manajemen risiko yang diterapkan Perseroan adalah sistem yang komprehensif untuk mencapai tujuan strategis dan operasi bisnis yang berkelanjutan. Dengan menerapkan sistem ini, Perseroan dapat mengevaluasi secara cermat berbagai kategori potensi risiko, dan secara aktif menerapkan strategi yang efektif untuk mengurangi dampak risiko terkait.

Implementasi manajemen risiko yang dilakukan oleh Perseroan melibatkan partisipasi dari seluruh jajaran Direksi, manajemen dan karyawan dari setiap tingkatan Perseroan dan perusahaan dibawah portofolionya. Dengan menjadikan manajemen risiko sebagai bagian terpadu dalam budaya kerja, Perseroan dapat secara strategis mengantisipasi, serta secara sistematis menganalisis dan merumuskan solusi untuk berbagai skenario risiko yang mungkin muncul dari sumber internal atau eksternal, baik lokal maupun global.

Kerangka kerja manajemen risiko Perseroan mempertimbangkan tujuan, strategi, organisasi, tata kelola, metodologi, proses pemantauan dan pelaporan dalam menentukan pendekatan dan respons yang tepat.

Berikut ini komponen utama dalam kerangka kerja manajemen risiko yang dilakukan dalam Perseroan:

  1. Identifikasi risiko, termasuk kesadaran, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian;
  2. Infrastruktur manajemen risiko, termasuk struktur organisasi, sistem tata kelola, pengumpulan data, metode analitis, kebijakan, prosedur, dan pelaporan; serta
  3. Budaya perusahaan, termasuk pelatihan, penilaian kinerja, pengembangan nilai dan penghargaan.

Melalui kerangka kerja ini, Perseroan dapat melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko secara lebih proaktif. Selama tahun 2022, Perseroan merespons beberapa risiko berdasarkan tingkat eksposur risiko.

Investasi Pada Entitas Asosiasi

Sebagai perusahaan investasi, kinerja Perseroan sangat bergantung pada kegiatan usaha dan pendapatan perusahaan-perusahaan dibawah portofolio Perseroan. Tingkat ketergantungan pada distribusi laba, biaya manajemen dan pembayaran lain dari anak perusahaan dan entitas asosiasi mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban dan dividennya. Perseroan telah menunjukkan kemampuannya untuk mengelola tingkat ketergantungan ini sepanjang tahun 2021.

Untuk meminimalkan dampak risiko investasi, Perseroan dan unit-unit usahanya melakukan investasi secara strategis dalam portofolio yang terdiversifikasi. Perseroan dengan hati-hati dan bijaksana menyeimbangkan risiko dan hasil investasi untuk meminimalkan risiko tanpa mengurangi nilai laba investasinya. Selain itu, Perseroan melakukan tinjauan terhadap kinerja investasi, termasuk kinerja investasi Perseroan sendiri, untuk mengevaluasi nilai investasi dan mengoptimalkan penggunaan dana investasi.

Sosial Politik

Kegiatan Perseroan dan unit bisnisnya merupakan bagian tak terpisahkan dari industri keuangan Indonesia. Dengan demikian, Perseroan tetap rentan terhadap kondisi ekonomi dan sosial-politik nasional. Kondisi ekonomi yang kuat, yang mendorong peningkatan investasi, pertumbuhan domestik, kesempatan kerja dan daya beli, mendatangkan peluang menguntungkan bagi Perseroan. Sebaliknya, ketidakstabilan politik berdampak negatif pada seluruh kondisi keuangan secara umum serta kinerja dan usaha Perseroan pada khususnya.

Perseroan mengelola risiko sosial-politik ini dengan mengantisipasi ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh kondisi sosial-politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kebijakan kontingensi, yang direncanakan dan dirumuskan sebagai bagian dari proses manajemen risiko, mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan yang dapat mengatasi dampak negatif dari ketidakstabilan kondisi eksternal yang mempengaruhi kegiatan Perseroan. Selain itu, Perseroan berupaya untuk menjaga likuiditas seoptimal mungkin, dan menghindari sumber-sumber pendanaan dari area yang berpotensi memberi pengaruh yang lebih besar akibat perubahan kebijakan moneter, ketidakstabilan dalam bunga pinjaman dan fluktuasi mata uang asing.

Kurs Mata Uang Asing

Perseroan melakukan berbagai transaksi menggunakan mata uang asing, terutama Dolar AS (USD). Transaksi ini melibatkan belanja modal, unit usaha internasional dan transaksi pinjaman sehingga diperlukan konversi dari Rupiah Indonesia (IDR) untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar, terutama USD terhadap IDR, memberi dampak yang cukup besar terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Untuk mengurangi risiko fluktuasi mata uang, Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif.

Suku Bunga

Perseroan senantiasa terekspos risiko suku bunga, terutama untuk pinjaman yang menggunakan suku bunga mengambang.

Guna mengatasi situasi yang tak terelakkan ini, Perseroan berupaya mengantisipasi pergerakan suku bunga untuk meminimalkan dampak negatif dan mengurangi beban keuangannya.

Persaingan Usaha

Sebagai perusahaan investasi dengan investasi di berbagai sektor, persaingan usaha juga menimbulkan risiko.

Walaupun belanja modal yang besar dan kuat diperlukan agar dapat beroperasi, sektor ritel menarik investor karena pasar domestik dan tingkat konsumsi Indonesia yang cukup besar. Meskipun peraturan pemerintah telah menetapkan batas-batas investasi asing dalam sektor ini, perusahaan ritel asing tetap dapat menembus pasar Indonesia. Indonesia telah menunjukkan potensi e-commerce yang kuat akibat besarnya basis konsumennya, didukung oleh peningkatan penetrasi Internet dan penggunaan ponsel pintar. Unit-unit bisnis Perseroan yang bergerak di bidang ritel telah menyadari potensi ini melalui gerai online-nya dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar unggul dalam persaingan.

Dengan cara yang sama, TMT menghadapi ancaman akibat masuknya pemain baru dan pertumbuhan industri TI yang cepat dikarenakan tuntutan untuk terus menerus dan konsisten mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Ketatnya persaingan memacu semua pemain industri untuk terus meningkatkan layanan dan berinovasi sambil mempertahankan kualitas agar dapat terus bertahan. Dengan menyediakan layanan konsultasi TI yang komprehensif, dukungan perangkat lunak dan perangkat keras yang lengkap, serta harga yang bersaing dengan kemudahan cicilan pembayaran, TMT tetap berada di depan dalam persaingan.

Perseroan mengenali, mengantisipasi dan merencanakan skenario risiko ini untuk mempertahankan kekuatan persaingan kompetitif Perseroan agar tidak merugikan Perseroan dan unit-unit bisnisnya baik dari segi jumlah pelanggan maupun pendapatan.

Risiko persaingan memotivasi Perseroan dan unit-unit bisnisnya untuk berinovasi dan menciptakan terobosan proyek dan aktivitas baru guna mempertahankan kepemimpinan di pasar masing-masing.

Sumber Daya Manusia

Karena sumber daya manusia berperan penting dalam seluruh kegiatan usaha Perseroan, serangkaian standar kerja yang tinggi perlu dipertahankan untuk memastikan para profesional yang terampil tetap bersama Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memberikan penghargaan kepada karyawan berupa insentif dan paket menarik untuk memerangi tantangan terbesar dalam mempertahankan tenaga kerja yang sangat cakap dan kompeten.

Perseroan dan unit-unit bisnisnya menyediakan kebijakan berimbang dengan memperhitungkan kepentingan terbaik bisnis dan karyawannya. Gaji, bonus, dan insentif yang kompetitif, tunjangan liburan, dan tunjangan kesehatan, disandingkan dengan peluang pertumbuhan berkelanjutan melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya yang memungkinkan Perseroan dapat mempertahankan aset manusia yang paling berharga.

Pandemi Covid-19

Pandemi menjadi suatu tantangan dan risiko terbesar bagi kelangsungan usaha di seluruh sektor bisnis, baik lokal, nasional, maupun secara global selama dua tahun terakhir ini. Untuk itu, Perseroan melakukan segenap upaya pencegahan dan penanganan isu Covid-19 serta potensi penyebaran varian virus berbahaya lainnya, dengan cara melakukan identifikasi, analisis, dan evaluasi atau meminimalkan dampak risiko pandemi.

Sebagai bentuk komitmen, tanggung jawab, dan kepeduliannya terhadap seluruh pemangku kepentingan, Perseroan membentuk tim khusus yang siap siaga untuk menangani kasus-kasus Covid-19 dan variannya dalam ruang lingkup kerja Perseroan. Melalui pembentukan tim ini, Perseroan menyediakan sarana bagi para karyawan agar dapat memantau kesehatannya secara rutin dan berkala, serta melakukan penelusuran lebih lanjut terutama jika ada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif terpapar virus.

Agar kegiatan operasional tetap berjalan di masa pandemi, Perseroan melakukan sejumlah langkah preventif sesuai dengan rekomendasi Pemerintah dan World Health Organization (WHO). Pemberlakuan kebijakan khusus, seperti Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) secara berkala juga dilakukan oleh Perseroan untuk mengantisipasi penyebaran virus kepada masyarakat luas. Untuk meminimalkan risiko dan dampak pandemi di area kerja, Perseroan juga memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta vaksinasi kepada seluruh karyawan dan pihak terkait, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan kerja dengan memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat bagi semua orang selama bekerja di kantor.